Tercorengnya Nama Anwar Ibrahim Dalam Dunia Politik Malaysia – Seorang pemimpin negara tentu merupakan panutan dari masyarakatnya. Seorang pemimpin biasanya akan menunjukan sikap sempurna di depan public. Sikap – sikap tersebut selain menjadi salah satu citra dari kekuasaan yang dia duduki juga menjadi salah satu acuan masyarakat untuk menghormati pemimpin – pemimpin tersebut. Walau tidak semua pemimpin memiliki kualifikasi tersebut akan tetapi pemimpin – pemimpin tersebut selalu menjaga sikap mereka agar terlihat sempurna di mata masyarakatnya. Tidak jarang pemimpin – pemimpin suatu negara terganjal sebuah kasus yang akhirnya mencorengkan namanya. Pemimpin – pemimpin tersebut juga orang biasa yang bisa melakukan kesalahan. Kesalahan – kesalahan tersebut membuat banyak pihak mensayangkan perilaku mereka. Tidak semua pemimpin atau pejabat pemerintahan memiliki skandal yang memalukan akan tetapi terdapat beberapa pemimpin negara yang tertangkap basah karena skandal memalukan ataupun skandal besar yang mencoreng nama mereka. Salah satu pemimpin negara yang namanya tercoreng karena skandal adalah Anwar Ibrahim.
Anwar Ibrahim adalah mantan wakil perdana menteri Malaysia pada untuk periode 1993 – 1998. Selama lima tahun kepemimpinannya banyak skandal – skandal besar yang melibatkan dirinya. Skandal – skandal tersebut masuk ke dalam skandal yang paling sering terjadi pada tiap pemimpin. Pada tahun 1999 Anwar Ibrahim di adili atas tuduhan korupsi. Korupsi adalah kasus yang paling sering terjadi di kalangan pemerintah. Banyak penjabat – penjabat tinggi maupun rendah yang melakukan korupsi untuk kepentingan pribadi mereka. Skandal tersebut juga menimpa Anwar Ibrahim. Hal tersebut tentu saja mencoreng nama baik dari mantan wakil perdana menteri Malaysia tersebut. Belum lepas hal tersebut Anwar Ibrahim kembali tersandung kasus yang cukup memalukan. Kasus tersebut adalah kasus sodomi.
Setelah mendapatkan hukuman akibat tindak korupsi yang dilakukannya pada tahun 2008 Anwar kembali harus berurusan dengan kepolisian akibat kasus sodomi yang dilakukannya. Sodomi tersebut di duga dilakukan Anwar pada asisten pribadinya. Skandal tersebut kembali membawa Anwar pada jeruji besi. Anwar dijatuhi hukuman Sembilan tahun penjara. Kasus tersebut sempat menjadi berita hangat hingga beberapa waktu. Seorang mantan wakil perdana menteri melakukan sodomi pada asisten nya sendiri tentu adalah hal yang sangat memalukan. Kedua kasus tersebut telah membawa Anwar pada titik terendah dalam hidupnya. Keluar masuk penjara membuat pria yang lahir pada 10 Agustus 1947 ini tidak serta merta membuatnya menghilangkan jejak politik yang telah membesarkan namanya. Setelah keluar dari penjara Anwar kembali menjejaki ranah politik dan kembali terpilih di beberapa daerah pemilihan dan berhasil memasuki parlemen Malaysia. Kasus – kasus yang terus menerus menimpanya membuat banyak pengamat politik berspekulasi bahwa hal tersebut ada hubungannya dengan sengketa yang terjadi antara Anwar Ibrahim dan perdana menteri Malaysia saat itu Mahattir Mohhamad.